13 Kesalahan fatal orangtua terhadap anak yang tanpa sadar

kesalahan orangtua


Setiap orangtua pasti berharap punya anak yang  soleh solehah, cerdas, tangkas dan penuh prestasi. Tapi nyatanya tidak semua orangtua menerima karunia ini. Punya anak soleh solehah adalah anugerah besar dari Alllah untuk sebuah keluarga. Semoga keluarga anda salah satunya. 

Punya anak yang rajin belajar, cerdas, pandai adalah dambaan tiap keluarga. Iya kan? 
Mempunyai anak yang penurut, saat sama orangtua, nggak banyak tingkah adalah harapan orangtua. Pasti itu.
Punya anak yang tau diri. Maksudnya tau harus ngapain adalah sebuah kebahagiaan bagi orangtua. Iya kan?  

Setiap orangtua pasti punya cita cita yang besar atas anaknya. Bayangkan saja, saat mereka masih bayi ibu bapak sering menimang anak dan berharap agar anaknya besok jadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa.  

Tetapi ternayta, ada beberapa langkah dan tidnakan orangtua yang membaut anak anak jadi tidak dekat dengan orangtua. Membaut anak jadi apatis dan sukabertindak semua gue. 
 
Mau tau apa saja tindakan orangtua yang sangat berbahaya bagi masa depan anak anaknya? Yuk, simak pada tulisan saya berikut ini:

Berikut penulis sebutkan beberapa kesalahan orangtua dalam mendidik anak:

1. Berlebihan dalam menegur

menegur anak


Seringkali orangtua saat melihat anak berbuat salah, nakal. Orangtua menegur anaknya. Aslinya menegur anak adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi jika menegur dengan berlebihan ini adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Teguran yang berlebihan akan membuat anak menjadi frustasi dan rendah diri. Bahaya kan? Mau, punya anak yang pemalu, mudah frustasi dan rendah diri? Nggak mau kan?

2. Banyak mengatur anak 

Banyak orangtua yang belum paham dengan potensi anak anaknya.  Sebenarnya, mereka adalah anak-anak yang luar biasa. Mereka punya potensi besar untuk berkembang.

Tetapi orang tua banyak mengatur anak sehingga anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang kerdil dan rendah diri. Apa yang dikatakan orang tua, itu  yang mereka kerjakan. Mereka menunggu apa aba-aba dan perintah yang akan orangtua berikan. 

Ide, inisiatif, kreativitas yang ada dalam diri mereka terbelenggu dan tersembunyi dalam bilik jiwa mereka yang terdalam. Semua potensi mereka kalah oleh aturan dan tata kelola yang orangtua berikan.

3. Orang tua sok sibuk

Anak adalah buah hati orangtua. Anak tidak hanya butuh tercukupi kebutuhan jasmani, makanan minuman saja. Tetapi anak butuh perhatian orangtua. Banyak orangtua yang karena sibuk di kantor, sibuk berdagang mereka lupa memberikan perhatian terbaik kepada anaknya.

Anak tidak hanya butuh terpenuhinya kebutuhannya tetapi mereka butuh perhatian dan kasih sayang orangtua. Perhatian dan kasih sayang yang orangtua berikan akan menjadi pupuk yang akan merekatkan hubungan antara orangtua dengan anak.

4. Membuat anak disiplin di depan orang lain

Banyak orangtua yang merasa tidak sabar, berteriak dan marah-marah saat melihat anaknya berbuat salah di depan orang lain. Orangtua menganggap apa yang anak lakukan adalah sebuah kesalahan fatal,

Sehingga akibatnya, orangtua segera naik pitam, berteriak dan marah-marah atas apa yang anaknya lakukan. Ini adalah sebuah tindakan yang sangat fatal. Sebuah tindakan menjatuhkan mental, harga diri dan martabat anak di depan orang lain tanpa sadar.

5. Tindakan proteksi yang berlebihan 

proteksi anak


Setiap orangtua Pasti ingin punya anak yang bagus, baik akhlaknya punya moralitas dan sopan santun. Tetapi banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah tindakan proteksi yang berlebihan.

Tindakan ini membuat anak-anak menjadi terganggu dan tidak nyaman. Mereka terputus kreativitasnya. Tindakan proteksi yang berlebihan dari orangtua terhadap anak akan membuat anak terpasung jiwanya. Kreativitas dan kejeniusannya mati dan tidak mau berfungsi lagi. 

6. Tidak konsisten terhadap aturan yang dibuat 

Orangtua biasanya karena ingin anaknya disiplin, mereka membuat aturan yang perlu anak lakukan setiap hari. Mulai bangun tidur jam berapa? Mandi jam berapa? Sarapan jam berapa? Berangkat sekolah dan seterusnya.

Apa yang anak lakukan oleh orangtua sudah dibuatkan aturan dan jadwal. Tetapi terkadang orangtua sering lupa untuk konsisten terhadap aturan yang telah mereka buat sendiri. 

Saat orangtua tidak konsisten dengan aturan, maka anak merasa ada kelonggaran atas apa yang telah orangtua tetapkan. Ini adalah sebuah celah yang membuat anak melakukan pelanggaran atas aturan yang telah orangtua tetapkan kepadanya.

7. Kurang bangga dengan prestasi anak

Setiap anak punya hati nurani dan harga diri yang ingin selalu terpupuk dan mendapat apresiasi terutama dari orangtuanya sendiri. Saat anak menghasilkan karya dan prestasi, baik  prestasi sekolah, prestasi di tempat lomba atau di TPQ, maka orang tua perlu memberikan apresiasi dan penghargaan.

Orangtua perlu bangga kepada anak yang telah bekerja keras, belajar cerdas sehingga menghasilkan karya dan prestasi. Sekecil apapun prestasi dan karya itu.

Kebanggaan orangtua ini perlu di ucapkan dengan lisan. Lebih baik lagi jika orangtua memberikan hadiah dan penghargaan atas prestasi yang telah anak raih.

8. Hubungan yang renggang anak-anak orang tua

Banyak orangtua yang merasa risih saat dekat dengan anaknya. Mengapa? Mereka takut ketika dekat dengan anak, anak akan menjadi berani pada mereka. 

Padahal sifat anak tidak seperti itu. Anak akan merasa dekat dan nyaman di samping orangtua. Saat mereka merasa nyaman dan dekat dengan orangtua, maka mereka akan lebih mudah untuk taat terhadap apa yang orangtua katakan. 

Mereka lebih Mendengar orangtua yang dekat dengan mereka daripada orang tua yang galak dan suka marah.

 Salah satu upaya agar orangtua dekat dengan anak adalah sering memberikan kecupan, pelukan. Ini adalah sebuah penghargaan terbaik orangtua untuk anaknya.

9. Membandingkan anak yang satu dengan yang lain 

Saat orangtua punya beberapa orang anak, maka orangtua bisa menilai mana anak yang baik yang menurut apa yang orang tua katakan, mana anak yang nakal tidak menurut, suka membantah orangtua.

Maka ketika orangtua melihat anak yang nakal, bawel, ruwet maka orang tua sering membandingkan dia dengan kakaknya.

Biasanya orangtua akan membandingkan kakaknya dengan adik yang nakal, ruwet dan rewel dibandingkan dengan anak yang baik pada orang tua.

Ini adalah sebuah kesalahan fatal orangtua membandingkan anak satu dengan anak yang lain. Memang harapan orangtua ketika membandingkan ini, dia berharap agar si anak yang nakal ini menjadi berubah sikap dan perilakunya. 

Tetapi ternyata tidak, dia tidak akan ada perubahan sama sekali. Dia akan marah dan dia akan membuat tindakan yang berlawanan dengan anak yang dibandingkan dengannya. Dia akan membuktikan bahwa dia anak yang nakal. Dia berusaha membuktikan bahwa dia anak yang rewel dan tidak taat orangtua.

 Ini adalah sebuah siklus yang sering terjadi di masyarakat dan jarang orangtua sadari.

10. Kurangnya keteladanan 

"Anak adalah peniru Ulung" begitu kata pepatah. Memang benar, anak adalah seorang peniru ulung yang tiada duanya di dunia ini.

Apa apa yang orang tua lakukan akan ditiru oleh anak. Sesuatu apapun yang orangtua kerjakan, semuanya akan dicontoh oleh anak. 

Ini adalah teladan bagaimana seorang anak meneladani dan mencontoh orangtua. Jka orangtua melakukan kebaikan, kebajikan maka anak mencontoh kebaikan yang orangtua lakukan. 

Sebaliknya, jika orangtua berbuat keburukan maka anak akan mencontoh keburukan yang orang tua lakukan. Misalnya saja, kita ingin anak rajin salat tetapi sering sekali kita sebagai orangtua salat telat telat.

Maka anak akan melihat orang tua sebagai teladan nyata bahwa ketika orangtuanya telat salat, dia akan telah salat juga. Walaupun dalam hati terkecil sang anak tidak ada ada niatan untuk meniru apa yang orang tua lakukan. Tetapi Ini adalah sebuah prinsip yang sering terjadi di sekitar kita.

11. Debat didepan anak-anak

Banyak orangtua yang tanpa sadar melakukan debat di hadapan anak-anaknya. Debat ini biasanya mereka lakukan dengan lawan bicaranya ketika mereka melakukan obrolan dengan orang lain yang semakin panas.

Sehingga terjadi perdebatan sengit. Saat terjadi debat ini, tanpa sadar orang tua telah menunjukkan sikap Arogan pada anak. Tanpa sadar, orangtua telaj melakukan penanaman sikap ini.

Bisa saja anak contoh dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini juga menunjukkan ketidakdewasaan orang tua dan akan membuat anak menjadi keras kepala, keras sikap dan keras perilaku. Orangtua perlu menyadari hal ini dan segera menghentikan perilaku sering debat di hadapan anak-anak.JIka ingin berdebat, silakan berdebat di tempat lain yang kira-kira tidak terlihat anak.

12. Meremehkan perasaan anak

perasaan anak


Banyak sekali orang tua menganggap apa yang anak lakukan adalah sesuatu yang biasa-biasa saja Bahkan konyol.

Misalnya saja, saat anak menangis orang tua tidak tanggap dan memberikan perhatian khusus. Sebaliknya saat melihat anak menangis, orang tua sering marah dan mengatakan anak cengeng.

Padahal ketika anak kita menangis mereka perlu perhatian dan pelukan. Saat dia menangis, kita peluk dia maka dia akan segera berhenti menangisnya, tersenyum kembali dan mau bermain bersama teman-temannya lagi.

Maka orang tua perlu menyadari bahwa perasaan anak ada perasaan yang sangat halus. Perasaan mereka perlu kita apresiasi dengan senyum, pelukan dan kata-kata yang ramah. 

Semua ini akan menguatkan jiwa, hati dan pikiran anak. Jika mereka akan tumbuh dewasa menjadi pribadi yang luar biasa, bertumbuh, berkembang perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.

13. Memanjakan anak berlebihan

anak manja


Banyak orangtua yang merasa punya uang, uang gaji tinggi. Mereka memberikan apapun yang anak inginkan. Mereka ingin agar anaknya senang dan bahagia. Mereka menganggap bahwa anak akan bangga pada orangtua ketika orangtua memenuhi segala keinginan dan kebutuhannya. 

Padahal ini adalah sebuah racun yang orang tua tanam pada anaknya. Artinya apa? Ketika orangtua memenuhi segala kebutuhan anak tanpa jeda.

Saat dia ingin, langsung kita berikan. Jika dia menginginkan sesuatu langsung kita kabulkan apa keinginannya, maka suatu saat ketika anak mengalami kondisi apa yang dia inginkan tidak terpenuhi dia akan marah. 

Sikap manja yang orangtua berikan ini akan menjadi bom waktu ketika suatu saat orangtua sedang memiliki uang yang menipis. Pada saat itu orang tua perlu berharap tetapi selama ini orangtua lupa mengajarkan hemat dan menghargai uang kepada anak.

Belum ada Komentar untuk "13 Kesalahan fatal orangtua terhadap anak yang tanpa sadar"

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar anda di sini......

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel