YUK, BELAJAR DARI LAPANGAN HIJAU
Diganjar Kemenangan
Saya menemukan fakta bahwa sepakbola bukan sekedar parade adu otot dan
kelihaian mengolah si kulit bundar, pertandingan sepakbola adalah adu
strategi, dan kecerdikan para pemain dan pelatihnya. Sebagai seorang
pelaku dunia usaha, saya juga melihat ada kesamaan antara mengelola tim
bola dengan mengelola tim kerja. Kehilangan passion sama dengan
kehilangan kesempatan besar untuk menang. Karena tak ada kesuksesan
tanpa passion. Inilah yang dilakukan oleh Lionel Messi dan Cristiano
Ronaldo, atau sang legenda Zinedine Zidane. Bagi mereka bertanding
setiap pekan dalam kompetisi sepakbola yang melelahkan, bukanlah sebuah
beban tapi adalah kenikmatan hidup. Dan kesuksesan yang mereka raih juga
bukan sesuatu yang gratis. Mereka meraihnya dengan kerja keras dan
latihan yang lebih berat dari yang orang biasa lakukan. Maka tak salah
jika kita melihat keindahan permainan mereka, kenikmatan, totalitas, dan
hasilnya: kemenangan. Ini sama persis dalam dunia kerja atau bisnis.
Sepakbola juga menunjukkan pada kita bahwa tak ada kesuksesan instan.
Lihat betapa lamanya Spanyol harus mengikuti Piala Dunia sejak sebelum
Perang Dunia, namun mereka baru meraihnya di tahun 2010. Mereka menanti
hampir satu abad! Tapi kesabaran mereka telah berbuah sekarang, liga
mereka telah menjadi industri yang mampu memberi pekerjaan bagi ribuan
orang, hiburan bagi jutaan orang, dan inspirasi. Dan tahukan Anda bahwa
Spanyol meraihnya setelah mereka memenuhi syarat-syarat manajemen dan
syarat kesuksesan. Maka kita tentu tahu jawabannya mengapa negeri ini
belum bisa meraih Piala Dunia.
Pelajari Guardiola, Messi dan Barcelona!
Pertandingan sepakbola juga parade kelihaian racikan strategi para
pelatihnya. Lihat dan pelajari bagaimana strategi ampuh Joseph Guradiola
saat mengelola talenta-talenta Barcelona. Kenapa strategi ampuh? Karena
ia mampu membuat sebuah tim yang selama empat tahun terakhir sungguh
sulit dikalahkan. Tim yang sungguh haus gol. Tim yang sungguh kompak.
Dan yang menarik, mereka bermain sungguh dengan sangat menikmati, indah
dinikmati, dan sangat fantastis. Guardiola yang sebelumnya belum pernah
melatih klub menjadi sukses, berhasil membuat Barcelona, satu-satunya
tim elit Eropa tidak punya sponsor perusahaan komersial.
Lapangan hijau sepakbola juga menjadi makna penerapan prinsip-prinsip
kesuksesan. Lihat prinsip tak kenal menyerah Lionel Messi yang konon di
masa kecilnya ditolak masuk klub bola karena punya penyakit dan tubuhnya
yang kecil. Kini ia justru menjadi predator yang mengerikan di depan
gawang lain. Bola tak boleh berada di kakinya kalau tidak mau tim lawan
menangis. Kita juga harus belajar dua dekade dan menjadi klub paling
sukses di daratan Eropa.
Kuncinya: Manajemen No. 1
Sepakbola juga mengajarkan bahwa kesuksesan membutuhkan profesionalitas,
disiplin, dan manajemen yang mantap. Tak ada satu pun tim yang sukses
kecuali menerapkan kedisiplinan tinggi dalam pengelolaanya. Jadwal
kompetisi yang teratur, jadwal latihan yang ketat dan kontinyu dan
penerapan sanksi bagi yang melanggar aturan adalah hukum alam kesuksesan
yang diterapkan di sepakbola.
Tapi bakat hebat ala Brasil dan Argentina pun tak cukup mendongkrak
prestasi klub-klub negeri itu menjadi terkuat dan sukses secara
financial. Namun manajemen yang profesional lah yang mengantarkan
klub-klub Eropa menjadi terbaik, dan paling nyaman dinikmati di
sela-sela kesibukan kerja kita. Manajemen profesional mereka juga
menjadi pelajaran bagi kita bahwa pencapaian yang terbaik butuh
manajemen yang terbaik. Jadi jangan hanya nonton 11 orang berebut bola
tapi cobalah untuk belajar dari lapangan hijau! Ambil pelajaran dan
praktekkan yang terbaik untuk kehidupan terbaik kita. di atas semuanya, bukankah kita harus belajar dari siapapun, kapanpun dan di manapun.Right!
Belum ada Komentar untuk "YUK, BELAJAR DARI LAPANGAN HIJAU"
Posting Komentar
Silahkan tuliskan komentar anda di sini......